"Vestibular itu di daerah telinga, jadi telinga kanan kirinya ada organ keseimbangan jadi kalau ada masalah di situ sensitif, penuaan atau pernah ada trauma kepala, kecelakaan. Bisa jadi overreaktif gitu ya, jadi biasanya gampang pusing, contohnya perubahan posisi kepala, jadi pusing, mual, muntah," tambah dr. Jeffry.
Jangan Keliru! Intip Perbedaan Sakit Kepala, Migrain, dan Vertigo yang Perlu Anda Tahu
Diperbarui: Diterbitkan:

Ilustrasi pusing. (credit: pixabay/mahbubhasan2550)
Kapanlagi.com - Sakit kepala, migrain, dan vertigo sering kali dianggap sebagai gangguan yang sama, padahal ketiganya memiliki penyebab, gejala, dan cara penanganan yang berbeda. Kesalahan dalam mengenali jenis-jenis gangguan ini bisa berakibat fatal, karena dapat mengarah pada pemilihan pengobatan yang tidak tepat, yang justru memperburuk keadaan pasien.
Dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Hermina Bitung, dr. Jeffry Foraldy Haryanto, Sp.N, mengungkapkan bahwa banyak orang masih bingung membedakan antara migrain dan vertigo. "Nah ini juga kadang-kadang kalau migrain dan vertigo disalahartikan oleh masyarakat, keluhannya sebenarnya migrain tapi disebutnya vertigo," ungkapnya dalam wawancara eksklusif dengan ANTARA pada Kamis (6/2).
Memahami karakteristik masing-masing kondisi ini sangatlah krusial agar penanganan yang diberikan lebih tepat dan efektif. Lantas, apa saja perbedaan mendasar antara sakit kepala, migrain, dan vertigo? Mari kita simak penjelasannya secara mendalam.
Advertisement
1. Sakit Kepala
Sakit kepala, atau yang lebih dikenal dengan istilah cephalgia, adalah kondisi medis yang bisa membuat siapa pun merasakan ketidaknyamanan yang luar biasa. Rasa nyeri ini bisa muncul di berbagai area, mulai dari kepala, belakang leher, hingga punggung bagian atas. Dalam dunia medis, sakit kepala dibagi menjadi dua kategori utama: primer dan sekunder.
Sakit kepala primer adalah jenis yang muncul tanpa adanya penyakit lain yang mendasarinya. Terdapat tiga bentuk utama dari sakit kepala primer:
1. Tension Headache: Bayangkan seperti ada yang mengikat kepala Anda dengan kencang. Rasa nyeri ini sering kali dipicu oleh stres, kelelahan, atau kurang tidur.
2. Cluster Headache: Nyeri tajam yang biasanya terasa di sekitar mata ini datang secara mendadak dan intens, meskipun hanya berlangsung sebentar. Namun, serangan ini bisa datang berulang dalam waktu tertentu.
3. Migrain: Ini adalah jenis sakit kepala yang lebih parah, dengan rasa nyeri berdenyut di satu sisi kepala. Sering kali, migrain disertai dengan mual serta sensitivitas berlebih terhadap cahaya dan suara.
Di sisi lain, sakit kepala sekunder adalah hasil dari kondisi lain yang mendasarinya, seperti sinusitis, infeksi telinga, hipertensi berat, atau bahkan tumor otak. Jika Anda mengalami sakit kepala disertai gejala tambahan seperti kejang atau gangguan penglihatan, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Migrain
Migrain sering kali disalahartikan sebagai sakit kepala biasa, padahal sebenarnya ia memiliki ciri khas yang jauh lebih kompleks. Dr. Jeffry menjelaskan bahwa migrain biasanya muncul dengan rasa nyeri berdenyut yang sering kali terasa hanya di satu sisi kepala. Namun, tak jarang rasa sakit ini dapat berpindah-pindah atau menyebar ke seluruh bagian kepala.
"Karakteristik migrain memang tidak selalu sama, biasanya nyeri muncul di salah satu sisi, bisa di kanan atau kiri, dan terkadang berpindah-pindah. Semua jenis sakit kepala bisa terjadi," ungkap dr. Jeffry.
Ada beberapa tanda khas yang menandai migrain, antara lain:
1. Nyeri berdenyut yang sangat intens.
2. Mual, muntah, atau penglihatan yang berkunang-kunang.
3. Sensitivitas yang tinggi terhadap cahaya dan suara.
4. Durasi serangan bisa berlangsung antara 4 hingga 72 jam, dan seringkali semakin parah dengan aktivitas fisik.
Jika migrain tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa semakin memburuk dan muncul berulang kali. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala-gejala migrain agar dapat mendapatkan penanganan yang tepat dan efektif.
Advertisement
3. Vertigo
Berbeda dengan sakit kepala atau migrain yang hanya menyiksa dengan nyeri, vertigo adalah gangguan keseimbangan yang membawa penderita ke dalam pengalaman luar biasa: seolah-olah dunia di sekitarnya berputar tanpa henti. Vertigo terbagi menjadi dua jenis utama yang patut diperhatikan:
1. Vertigo Sentral: Jenis ini muncul akibat masalah di dalam otak, seperti tumor, stroke, atau infeksi yang mengganggu fungsi normal.
2. Vertigo Perifer: Ini adalah jenis yang lebih umum, disebabkan oleh gangguan pada organ keseimbangan di telinga bagian dalam.
Gejala vertigo sangat khas dan bisa membuat siapa pun merasa tak nyaman, antara lain:
- Sensasi berputar atau bergoyang yang tak terhindarkan.
- Kehilangan keseimbangan, membuat langkah terasa goyah.
- Mual dan muntah yang menyertai, bahkan telinga yang berdenging.
- Gerakan bola mata yang tidak normal (nystagmus), menambah ketidaknyamanan.
4. Cara Mengenali dan Menangani Sakit Kepala, Migrain, serta Vertigo
Untuk menangani ketiga kondisi ini, penting untuk mengenali gejalanya terlebih dahulu. Jika sakit kepala atau migrain dipicu oleh stres atau kurang tidur, istirahat yang cukup dan mengelola stres dapat membantu. Sementara itu, penderita vertigo sebaiknya menghindari perubahan posisi kepala secara tiba-tiba.
Jika mengalami gejala berikut, segera periksakan diri ke dokter:
- Sakit kepala hebat yang tiba-tiba muncul.
- Nyeri kepala yang tidak hilang meski sudah minum obat.
- Vertigo yang berkepanjangan dan disertai dengan gangguan pendengaran.
5. People Also Ask (FAQ)
Q: Apakah migrain selalu terjadi di satu sisi kepala?
A: Tidak selalu. Meskipun migrain umumnya terjadi di satu sisi, nyerinya bisa berpindah-pindah atau bahkan terasa di seluruh kepala.
Q: Apakah vertigo termasuk sakit kepala?
A: Tidak. Vertigo lebih berkaitan dengan gangguan keseimbangan dibandingkan dengan sakit kepala.
Q: Bagaimana cara mengatasi vertigo?
A: Hindari perubahan posisi yang mendadak, konsumsi cukup cairan, dan lakukan latihan keseimbangan jika direkomendasikan oleh dokter.
Q: Kapan harus ke dokter jika mengalami sakit kepala atau vertigo?
A: Jika sakit kepala sangat hebat, tidak kunjung membaik, atau disertai gejala lain seperti gangguan penglihatan dan keseimbangan, segera konsultasikan ke dokter.
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
(kpl/rmt)
Ricka Milla Suatin
Advertisement