Inspiratif, Polisi Ini Luangkan Waktu Mengasuh 30 Anak Yatim
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Bila beberapa waktu lalu, netizen dihebohkan dengan tindakan heroik seorang bule yang tiba-tiba membelikan sepatu seorang anak tak dikenal, maka kali ini tindakan inspiratif muncul dari salah satu warga negara Indonesia. Tak susah untuk berbuat baik, yang penting ada niat dan usaha pasti bisa dilakukan. Seperti tindakan salah satu anggota Polisi Daerah Yogyakarta ini.
Brigradir Nur Ali Suwandi atau lebih akrab dipanggil sebagai Pak Ali adalah sosok yang patut dijadikan contoh. Sebab pria yang berkediaman di Kotagede, Yogyakarta ini telah menjadi seorang ayah asuh bagi 30 anak yatim. Aksinya ini dilakukan secara sukarela sejak tahun 2008 silam.
Nur Ali awalnya menampung anak-anak yatim di rumah-rumah warga. Namun sejak dirinya mendapatkan pemberian rumah dari Mertua, rumah tersebut digunakan sebagai tempat penampungan puluhan anak asuhnya. "Saat itu belum ada tempat untuk mereka tinggal seperti sekarang. Jadi masih dititipkan di rumah warga. Awalnya kami sempat mengasuh 10 anak yatim. Kita bantu biaya sekolah dan uang bulanan," jelas Nur Ali dikutip dari merdeka.com.
Advertisement
Jumlah anak asuh yang mencapai 30-an tersebut membuat Nur Ali mendirikan Yayasan Budi Damai. Yayasan ini didirikan di rumah tempatnya menampung para anak yatim saat ini. Di sana kegiatan mengaji dan belajar bersama sering dilakukan, tempat tinggal untuk anak laki-laki dan perempuan juga dipisah.
Usia anak yang diasuh oleh Nur Ali beragam, mulai dari mahasiswa hingga yang masih berusia 19 bulan. Salah satu anak asuh Nur Ali ada yang telah sukses mengikuti jejaknya sebagai seorang polisi. "Rahmat tinggal hanya sama ibunya, kita sekolahkan sampai lulus SMA. Lalu mendaftar (polisi) dan diterima. Sekarang dinas di Kelapa Dua, Jakarta." cerita Nur Ali tentang salah satu anak asuhnya.
Nur Ali mengakui bahwa menanggung biaya pendidikan 30 anak asuh cukup berat. Kendati pun Nur Ali selalu mendapat bantuan baik dari donatur, penghasilannya, dan juga penghasilan sang istri. "Alhamdulillah selalu ada saja. Kita punya usaha sound sytem, lalu dibantu istri jualan batik, ada juga donatur dari teman-teman dan juga ulama." lanjut pria ini.
Nur Ali menekankan pendidikan berbasis kasih sayang di yayasan kecil-kecilan yang didirikannya ini. "Saya mendidik dengan lembut, penuh kasih sayang. Mereka sudah jadi anak-anak saya. Kalau hari libur saya ajak wisata. Kalau ada anak yang nilainya kurang saya janjikan hadiah bila nilainya meningkat." tutup polisi santun dan baik hati tersebut. Inspiratif sekali bukan?
(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)
(mdk/agt)
Agista Rully
Advertisement