Hadirkan Eksotisme Budaya Daerah, Seba Baduy 2019 Berlangsung Meriah
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Hayo ngaku, sebagai milenial, seberapa kenal sih kamu dengan kebudayaan yang ada di berbagai daerah di tanah air? Nggak bisa dipungkiri, masih banyak generasi penerus bangsa yang kurang mengenal kebudayaannya sendiri.
Untungnya, di era milenial seperti saat ini, ada banyak cara yang bisa digunakan untuk mengemas dan memperkenalkan budaya khas daerah tertentu. Misalnya dengan menggelar festival budaya yang menarik perhatian wisatawan dari daerah lain.
Salah satu konsep festival budaya menarik digelar oleh Pemkab Lebak yang bertajuk Seba Baduy 2019. Dikemas dengan kreatif, ada banyak keseruan yang diperoleh lewat event yang digelar untuk menghadirkan eksotisme budaya Baduy tersebut. Salah satunya adalah fashion show yang dihelat pada Jumat (3/5) lalu.
Advertisement
Event tersebut digelar khusus untuk pakaian Baduy dan Batik Lebak yang sudah dikreasikan oleh desainer lokal di atas panggung runway. Gelaran ini berlangsung meriah karena turut menghadirkan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya yang melenggang di atas catwalk. Selain itu, tampil juga sejumlah pejabat Pemkab Lebak sebelum para peserta fashion show berlomba pada acara yang berlangsung di Alun-Alun Rangkas Bitung, tepatnya di depan Kantor Bupati Lebak.
Acara ini berhasil menarik perhatian masyarakat. Pengunjung bahkan sudah datang ke lokasi sejak sore, karena memang sudah banyak stand yang buka di lokasi kegiatan.
Sejumlah stand antara lain menampilkan produk-produk UMKM masyarakat Baduy atau masyarakat Lebak pada umumnya. Antara lain baju khas warga Baduy, kain tenun, tas tradisional, ikat kepala, batik Lebak, dan lain-lain. Ada pula beragam cinderamata seperti gelang dan gantungan kunci.
Seba Baduy 2019 Sajikan Eksotisme Masyarakat Baduy
Staf Khusus Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuty mengatakan, Exciting Banten on Seba Baduy 2019 digelar pada tanggal 3-6 Mei. Agenda utamanya dihelat pada 4 Mei di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Inilah saatnya masyarakat pedalaman Baduy ‘turun gunung’.
“Seba Baduy didedikasikan untuk menjaga dan melestarikan budaya masyarakat Baduy. Ini menjadi event tahunan yang selalu ditunggu kehadirannya. Bahkan, banyak masyarakat di luar Banten yang penasaran dan ingin mengunjungi acara ini. Banyak wisatawan yang tertarik untuk datang,” ujarnya, Jumat (3/5).
Menurutnya, cerita tentang masyarakat Baduy merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. Ini menjadi daya tarik yang sangat kuat bagi pariwisata Banten. Salah satu keunikanya bahwa masyarakat Baduy tetap menjalankan tradisi dan adat istiadat secara utuh. Tetap bertahan dengan tradisi di tengah derasnya modernisasi dunia.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menambahkan, puncak kegiatan Seba Baduy dimulai dengan acara adu ranji di Alun-alun Rangkasbitung. Di panggung utama, seniman lokal akan memainkan musik Sunda, bersamaan dengan digelarnya permainan tradisional di area Rumah Baduy.
“Long march masyarakat Baduy akan dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Acara ini selalu jadi daya tarik. Masyarakat dan pengunjung akan memadati sepanjang rute yang dilalui. Kami yakin, keunikan masyarakat Baduy mampu menjaring banyak wisatawan,” ungkapnya.
Puncak kegiatan Seba Baduy akan berlangsung hingga malam. Selepas maghrib, panitia akan membagikan 1.000 cangkir kopi kepada pengunjung. Seluruh rangkaian kegiatan akan ditutup dengan pertunjukan Wayang Golek khas Sunda.
“Seba Baduy sarat dengan muatan religi. Pusat dari semuanya tetap tertuju kepada Tuhan Yang Esa. Ada banyak pesan moral yang mengalir dari kegiatan ini. Kami berharap banyak masyarakat atau wisatawan yang hadir pada perayaan Seba Baduy ini,” jelasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku optimistis event ini akan memberikan input maksimal bagi industri pariwisata di Lebak, Banten. Terlebih, eksotisme masyarakat Baduy sebagai salah satu suku asli dari daerah setempat, sejak dulu sudah terkenal keseantero negeri.
“Seba Baduy selalu menarik perhatian publik. Kontennya unik dan menarik. Wisatawan akan mendapat banyak experience terbaik. Dengan besarnya pergerakan wisatawan di sana, value bagi industri pariwisata akan maksimal,” tandasnya.
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
(kpl/wri)
Wuri Anggarini
Advertisement