Fokus Tangani Gempa Palu & Donggala, Pemerintah Tak Lupakan Lombok

Fokus Tangani Gempa Palu & Donggala, Pemerintah Tak Lupakan Lombok
Gempa Palu © Liputan 6

Kapanlagi.com - Belum hilang ingatan soal gempa yang melanda Lombok, kali ini gempa mengguncang Palu dan Donggala. Gempa kali ini tak hanya meluluhlantakkan bangunan, namun juga menyebabkan gelombang tsunami.

Presiden Jokowi pun berkunjung ke Palu untuk melihat kondisi pasca gempa. Dirinya pun juga memberikan bantuan kepada warga Palu yang selamat dari kejadian memilukan ini.

Walau kini tengah fokus menangani bencana di Palu dan Donggala, presiden Jokowi dipastikan tak akan melupakan Lombok. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

1. Palu & Donggala Masih Berstatus Darurat

"Kami juga tidak melupakan Lombok," kata Sri Mulyani di kantornya, Senin (1/10/2018) seperti dilansir Liputan 6.

Sri Mulyani mengatakan jika Palu dan Donggala hingga kini masih berstatus darurat. Sedangkan penanganan bencana di Lombok saat ini sudah memasuki tahap rehabilitasi atau pembangunan kembali.

"Jadi di Lombok juga sudah mulai tahap rehabilitasi. Dari Menteri PUPR sudah mengidentifikasi fasilitas-fasilitas umum yang akan dibangun dan penganggaran juga kami sudah coba hitung dan kami support," tutupnya.

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

2. Gempa Rusak Lapas

Gempa Palu © Liputan 6

Gempa yang melanda Palu dan Donggala mencatatkan kerusakan yang sangat besar. Banyak bangunan dan fasilitas umum yang hancur, bahkan ada yang sampai rata dengan tanah akibat gempa tersebut.

Di antara bangunan tersebut, lapas atau lembaga permasyarakatan juga ikut terkena dampaknya. Beberapa lapak ikut rusak karena gempa dan menyebabkan ribuan narapidana kabur.

Dilansir Liputan 6, Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami mengatakan jika dari 15 UPT di wilayah Sulawesi Tengah, 8 di antaranya terkena dampak gempa. UPT yang terkena dampak gempa adalah Lapas Palu, Rutan Palu, Rutan Donggala, Cabang Rutan Parigi, Rutan Poso, Bapas Palu, LPKA Palu, dan LPP Palu.

3. Lari Karena Guncangan Gempa

Jumlah hunian keseluruhan sendiri sebanyak 3.220 orang narapidana dan tahanan, melebihi kapasitas 123% dari yang seharusnya. Sejauh ini, 1.425 narapidana dilaporkan masih berada di luar lapas.

"Mereka lari karena takut kena guncangan gempa dan kemudian masalah nyawa serta kemanusiaan. Barangkali teman-teman memahami kalau guncangan ini keras. Apalagi di lapas palu mengeluarkan air serta lumpur dan pasir," kata Sri.

"Sedangkan untuk Rutan Palu kapasitas 120, isi 463. Pagi ini 53, kemarin saya hitung 56 orang, itu enggak kabur, ada keluarga yang meninggal sehingga mereka melihat keluarganya," tutupnya.

(Ramai kabar perceraian dengan Raisa, Hamish Daud sebut tudingan selingkuh itu fitnah.)

(kpl/lip/frs)

Rekomendasi
Trending