Dokter Diancam Oknum Polisi Jadi Viral, Polres Layangkan Maaf
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Sabtu (04/02) lalu, seorang Dokter dengan akun Facebook bernama Ihsan Amaludin sempat mengutarakan kekecewaannya. Pasalnya dokter yang pada saat itu sedang dalam perjalanan dari Jakarta ke Puncak merasa terganggu karena tiba-tiba terjadi kemacetan di jalur yang dilaluinya.
Pada halaman Facebooknya, Dokter Ihsan menceritakan bahwa kemacetan tersebut bersumber dari mobil alphard hitam berplat B yang dikawal oleh seorang forerider Polantas. Karena ingin tahu dengan penghentian mendadak tersebut, Ihsan mencoba memotret fenomena kemacetan yang disebabkan oleh ulah oknum Polantas tersebut.
Tahu dipotret tanpa izin, si Oknum polisi mendatangi ayah tiga anak tersebut. Keduanya akhirnya terlibat argumentasi ketika si oknum polisi meminta SIM dan STNK dengan nada tidak ramah di telinga. Merasa tak melakukan kesalahan apapun, Ihsan Amaludin justru menanyai balik oknum forerider tersebut.
Advertisement
Karena oknum polisi tersebut tidak dapat menjelaskan dengan ramah mengenai kesalahan Ihsan ini, akhirnya oknum tersebut berlaku kasar, mengancam, hingga keluarga pria asal Bandung ini turun tangan untuk melerai.
Merasa diperlakukan tidak adil oleh pegawai pemerintah, Ihsan menulis keluh kesahnya di halaman Facebook-nya dan hingga saat ini tulisan tersebut telah dibagikan lebih dari 50 ribu kali. Kabar perilaku oknum polisi semena-mena yang seketika menjadi viral ini lalu sampai ke telinga Polres Bogor.
Hari ini (06/02), Dokter lulusan Universitas Padjajaran tersebut mendapatkan telepon dari anggota Polres Bogor yang menyampaikan permohonan maaf atas tindakan oknum polisi yang mengancam dan telah berbuat kasar padanya Sabtu lalu. Saat ini, oknum tersebut tengah diinvestigasi lebih lanjut oleh Polres Bogor dan Ihsan Amaludin juga mengucapkan terima kasih serta maaf atas uneg-uneg yang sisampaikannya via Facebook tersebut.
Beruntung persoalan ini segera ditanggapi oleh Polres Bogor. Hal ini membuktikan bahwa institusi kepolisian masih memiliki integritas dan mau mawas diri atas kesalahan yang mereka perbuat. Patut diacungi jempol!
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
(kpl/agt)
Agista Rully
Advertisement