Di Desa Ini, Warga Sakit Ditandu Belasan Kilo Karena Jalan Rusak

Penulis: Agista Rully

Diterbitkan:

Di Desa Ini, Warga Sakit Ditandu Belasan Kilo Karena Jalan Rusak © Facebook.com/Selvianus Saludan

Kapanlagi.com - Luasnya wilayah Indonesia tampaknya jadi salah satu masalah dalam pembangunan infrastruktur. Sebab tak mungkin semua proyek pembangunan dapat diselesaikan dalam satu waktu, mengingat luas Indonesia adalah 1.905 Juta Kilometer dan membentang dari Sabang hingga Merauke.

Salah satu pulau yang masih memiliki banyak keterbatasan akses jalan adalah Kalimantan, selain Papua dan sebagian wilayah Indonesia Timur lainnya. Bila tak percaya, mungkin kamu perlu menyimak postingan Facebook yang ditulis oleh Selvianus Saludan pada Sabtu (10/06) lalu ini.

Warga desa Bahenap yang sakit harus rela digotong di siang hari sebelum menuju ke Rumah Sakit sejauh belasan kilometer karena akses jalan yang minim © Facebook.com/Selvianus Saludan

"Ini bukan hoax apalagi sekedar pencitraan, ini terjadi di sekitar kita. Dalam 2 minggu terakhir saya sudah menjumpai 2 kasus dimana warga yang sakit harus digotong oleh warga untuk menuju desa terdekat dan selanjutnya baru dibawa menggunakan pick up maupun mobil," tulis pria yang kini tinggal di Putussibau, Kalimantan Barat, tersebut.

Dalam unggahannya tersebut, Selvianus juga menyertakan foto serta video seorang nenek yang sakit dan harus ditandu belasan kilo sebelum mencapai daerah yang bisa dilewati mobil. Sangat menyedihkan bukan?

Jalanan berbukit dan tidak rata membuat desa Bahenap sulit diakses kendaraan bermotor kecuali sepeda motor © Facebook.com/Selvianus Saludan

Selvianus menjelaskan bahwa warga desa Bahenap harus melalui jalan yang sangat rusak sejauh 12 Km untuk menuju ke wilayah yang dapat diakses kendaraan. "Secara jarak tempuh desa Bahenap tidak terlalu jauh dari desa terdekat, Kensuray. Namun jalan yang berbukit dan rusak menjadi kendala utama," tulisnya.

"Selain itu jarak tempuh ke kecamatan kurang lebih 39 Km dan ke kota kabupaten jarak tempuhnya kurang lebih 57 Km. Kendala kedua adalah tidak tersedianya fasilitas Poliklinik Desa, hanya ada satu bidan." Menurut Selvi, keberadaan desa di kawasan hutan lindung ini membuat pembangunan jalan agak sulit.

Selvianus berharap saat tulisannya menjadi viral, pemerintah segera menanggapi dengan memperbaiki akses jalan © Facebook.com/Selvianus Saludan

Maka dari itu, para warga desa Bahenap terpaksa menggotong warga sakit beramai-ramai atau mengangkutnya menggunakan motor yang sama-sama berisiko. Melalui postingan tersebut, Selvi ingin pemerintah memperhatikan minimnya fasilitas kesehatan dan akses jalan. Dan siapapun pasti setuju bahwa hal semacam ini tak bisa dibiarkan berlarut-larut.

"Fenomena ini hanya contoh kecil saja, masih banyak daerah-daerah lain atau desa-desa lain yang menghadapi persoalan yang sama. Luput dari perhatian orang apalagi media dan pemerintah. Ada daerah yang selalu mendapatkan bangunan dan tidak sedikit yang belum mendapatkan sama sekali. Maaf kalau ada yang merasa tersinggung, kami hanya ingin menyampaikan apa yang kami alami sebagai masyarakat yang tinggal di pedalaman," tutup Selvianus.

Postingan ini pun menjadi viral dalam dua hari saja, saat ini tulisan Selvi telah dibagikan lebih dari seribu kali. Semoga berkat viralnya tulisan Selvi yang menangkap potret susahnya akses jalan di daerah tertinggal dapat segera mendapatkan perhatian pemerintah setempat dan nasional.

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

(kpl/agt)

Editor:

Agista Rully

Rekomendasi
Trending