Kapanlagi.com - Meski pemerintah telah mencanangkan pendidikan dasar 9 tahun namun nampaknya masih banyak anak Indonesia yang belum bisa melaksanakan himbauan wajib tersebut. Menurut data UNICEF pada tahun 2016, sebanyak 2,5 juta anak Indonesia tak bisa menikmati pendidikan lanjutan.

Sementara faktor terbesar yang menyebabkan anak-anak Indonesia putus sekolah berdasarkan data yang dihimpun oleh BPS adalah faktor ekonomi. Sebagian anak-anak Indonesia dari keluarga miskin tak lagi dapat meneruskan pendidikan. Namun masih ada anak-anak yang mau berusaha dengan mendapatkan beasiswa atau berdagang, seperti bocah asal Lumajang satu ini.

Rabu (15/06) seorang pengguna Facebook bernama Yuni Rusmini mengunggah sebuah video memilukan tentang seorang pedagang cilok. Ya, seperti yang sudah bisa diduga pedagang cilok tersebut adalah anak dari keluarga tak mampu.

Bocah yang masih berusia 10 tahun ini justru memberi jawaban mengejutkan saat ditanya tentang alasannya berjualan cilok keliling. "Saya ingin bisa sekolah karena menyadari orangtua saya tidak mampu dan ingin membantu orangtua agar bisa hidup layak." 

Bocah laki-laki tersebut duduk di bangku kelas 3 SD, setiap hari mengayuh sepeda dan berkeliling menjajakan cilok tanpa mengeluh atau malu. Dia tak akan pulang sebelum dagangannya habis meski senja telah menjelang.

"Anak ini berkeliling di daerah Selokgondang, habis itu ke Perum Sukodono, bila hingga maghrib (dagangannya) tidak habis maka dia keliling lagi di Selokgondang. Keliling terus hingga dagangannya habis," tulis Yuni di akun Facebooknya.

Betapa miris melihat potret anak negeri yang kurang beruntung seperti bocah yang tidak diketahui namanya ini. Semoga rezekinya selalu lancar dan semoga ada pihak yang berkenan membantu keluarganya secara ekonomi, terutama pemerintah.