Ciptakan Alat Deteksi Gelombang Otak, Headband Cerdas Karya Mahasiswa UB Pantau Penderita Epilepsi Saat Kejang

Ciptakan Alat Deteksi Gelombang Otak, Headband Cerdas Karya Mahasiswa UB Pantau Penderita Epilepsi Saat Kejang
Headband Cerdas Karya Mahasiswa UB / Credit Foto: KapanLagi.com/Darmadi Sasongko

Kapanlagi.com - Lima orang mahasiswa dari Teknik Elektro dan Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang berkolaborasi menciptakan alat deteksi gelombang otak berbasis Artificial Intelligence (AI). Alat tersebut diberi nama Dering (Detection and Monitoring Epileptic Seizures).

Dering dibuat dalam bentuk headband (ikat kepala), berfungsi mencegah disabilitas bagi para penderita epilepsi. Alat ini telah mendapatkan bantuan pendanaan dari Kemendikbud dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Karya Cipta dan akan berjuang untuk mengikuti seleksi PIMNAS XXXVI. 

Menariknya lagi, alat ini dapat dipantau melalui smartphone. Keluarga penderita pun dapat mengetahui aktivitas dan posisi penderita saat mengenakan Dering.

 

1. Pantau Seluruh Parameter Kejang Epilepsi

Headband Cerdas Karya Mahasiswa UB / Credit Foto: KapanLagi.com/Darmadi Sasongko

"Teknologi ini mengintegrasikan kecerdasan buatan dan mengolah berbagai parameter seperti gelombang otak, detak jantung, dan kemiringan tubuh untuk mendeteksi kejang epilepsi," kata Ketua Tim Penelitian, Ilham Fathurrahman Hamzah di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Rabu (27/9).

Ilham menjelaskan, epilepsi merupakan penyakit gangguan aktivitas listrik otak yang dapat terjadi pada setiap orang dan berbagai usia. Meski kejang atau epilepsi dapat berujung pada kecacatan bahkan kematian, penyakit ini masih sering terabaikan di Indonesia. 

Sampai saat ini belum tersedia alat yang dapat memantau secara langsung kondisi apabila penderita mengalami serangan kejang. Dering mencoba menjawab kebutuhan tersebut, dan berfungsi mencegah kecacatan pada penderita epilepsi.

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

2. Keunggulan Dering

Keunggulan Dering / Credit Foto: KapanLagi.com/Darmadi Sasongko

Keunggulan Dering antara lain pada desainnya yang nyaman, kecerdasan buatan yang dapat mendeteksi aktivitas gelombang otak yang abnormal, fitur layanan darurat, dan konsultasi dengan dokter.

"Dering diciptakan untuk disability limitation atau mencegah kejadian buruk seperti kematian akibat epilepsi. Karena penderita epilepsi dapat mengalami kejang kapan saja dan di mana saja,” katanya. 

Dering menawarkan berbagai keuntungan pada penderita epilepsi mulai dari harganya yang ekonomis, aman, nyaman digunakan serta pasien dapat dipantau secara real time sehingga mencegah kecacatan bahkan kematian.

Alat ini memanfaatkan sensor electroencephalography (EEG) dan Accelerometer Gyroscope yang dapat menangkap gelombang otak seperti sinyal delta, theta, alpha, beta, gamma, denyut nadi, dan koordinat posisi.

Selain itu juga dilengkapi alarm tanda bahaya bagi orang di sekitar penderita, sehingga ketika terjadi serangan kejang, maka bantuan dapat segera diberikan.

 

3. Hubungkan ke Smartphone

Hubungkan ke Smartphone / Credit Foto: KapanLagi.com/Darmadi Sasongko

Teknologi ini terhubung ke aplikasi smartphone sehingga bisa memunculkan hasil pemantauan dari sensor EEG) dan Accelerometer Gyroscope, lokasi penderita epilepsi, edukasi terkait epilepsi, fitur konsultasi ke dokter. 

"Dering akan menghubungi emergency service secara otomatis apabila terdapat kondisi darurat melalui fitur emergency call," katanya.

 

4. Jadi Solusi Penderita dan Pasien Epilepsi

Headband Cerdas Karya Mahasiswa UB / Credit Foto: KapanLagi.com/Darmadi Sasongko

Dering diharapkan mampu menjadi solusi bagi penderita dan pasien epilepsi untuk beraktifitas normal dengan meminimalisir kekhawatiran keluarga dan kerabat. Karena keluarga dapat monitoring kondisi dan lokasi secara real time.

Tiim Dering terdiri dari tiga mahasiswa Fakultas Teknik Tahun 2021 yakni Ilham Fathurrahman Hamzah, Lukman Hidayat dan Steffany Dilent. Sementara Nidya Sekarsari Setyabudi dan Nasim Amar merupakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Tahun 2020. Sebagai pembimbing dan pendamping adalah Ir. Nurussa’adah, M.T., dan dr. Shahdevi Nandar Kurniawan, Sp. S (K).

(Ramai kabar perceraian dengan Raisa, Hamish Daud sebut tudingan selingkuh itu fitnah.)

Rekomendasi
Trending