1. GBN Berlangsung Selama 5 Hari

GBN 2025 yang berlangsung selama lima hari, dari 30 Juli hingga 3 Agustus 2025, memang dirancang berbeda. Mengusung konsep late night shopping, acara ini sengaja menyasar para pekerja kantoran dan Gen Z yang ingin melepas penat setelah seharian beraktivitas.

Konsep ini menggabungkan pengalaman belanja dengan hiburan modern. Pengunjung tidak hanya disuguhi ragam koleksi batik, tetapi juga alunan musik dari DJ, aneka wisata kuliner, hingga suasana yang sengaja dibuat agar terasa seperti tempat nongkrong anak gaul Jakarta Selatan.

"Jadi kita mau twist ini dengan, 'oh sebenarnya itu, sebenarnya kita tuh bisa fun loh shopping batik dengan cara bukan yang not your average style', gitu. Tapi dengan ada ditemenin musik DJ, wisata kuliner, dan juga anak-anak gaul Jaksel pada ke sini semua," jelas wanita berusia 32 tahun itu.

2. Dukungan untuk 200 Lebih UMKM

Tak berhenti di hari pertama, Elvira bahkan sudah punya daftar belanjaan baru untuk kunjungan berikutnya. Jika sebelumnya ia fokus pada kain dan baju batik, kali ini sasarannya adalah pernak-pernik pelengkap penampilan.

"Hari ini aku pengen shopping pearls, aksesoris, dan aku belum cobain sih kemarin kuliner-nya, jadi hari ini sekalian dinner," imbuhnya sambil tersenyum.

Bagi Elvira, keterlibatannya bukan sekadar tugas sebagai duta. Ini adalah wujud nyata dukungannya terhadap lebih dari 200 UMKM yang berpartisipasi. Menurutnya, cara terbaik mendukung mereka adalah dengan membeli dan mempromosikan produknya.

3. Batik Jadi Bagian dari Gaya Hdup Anak Muda

Tujuan utama dari semua kemeriahan ini adalah untuk melakukan regenerasi citra batik. Elvira berharap GBN 2025 bisa menjadi bukti bahwa batik bisa tetap relevan, keren, dan menjadi bagian dari gaya hidup anak muda masa kini.

"Jadi kita ingin menghilangkan anggapan bahwa batik itu kuno, makanya adanya event hari ini tuh kita ingin regenerasi itu sih," pungkasnya.