8 Cara Penularan HIV yang Perlu Diketahui dan Harus Diwaspadai

Penulis: Dita Tamara

Diterbitkan:

8 Cara Penularan HIV yang Perlu Diketahui dan Harus Diwaspadai
Ilustrasi (credit: freepik)

Kapanlagi.com - Selama ini, HIV atau (HumanImunodeficiency Virus) menjadi salah satu penyakit yang banyak ditakuti. Virus ini diketahui menyerang sistem kekebalan tubuh dan bisa berakibat fatal jika tidak diobati dan menjadi penyakit yang menular. Penyakit yang menjadi momok ini sepertinya juga menyebabkan kesalahpahaman mengenai penularan virus HIV sehingga sebagian masyarakat menjauhi pengidap HIV. Selama ini, tentu banyak yang mengira jika HIV dapat menular melalui air liur, keringat, sentuhan, ciuman, maupun bekas toilet. Padahal, penularannya pun tidak semudah itu.

Hal inilah yang membuat banyak dari penderita HIV mengalami diskriminasi. Pada dasarnya, seseorang dapat terkena virus HIV apabila melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh. Oleh sebab itu, memahami bagaimana cara penularan HIV merupakan hal terpenting dari pencegahan kemunculan HIV. Supaya tidak termakan mitos, ada baiknya kalian juga harus mengetahui bagaimana cara penularan HIV. Yuk langsung saja simak ulasan berikut ini.

1. Melalui Jarum Suntik

(credit: freepik)

Cara penularan HIV AIDS yang pertama yaitu bisa melalui jarum suntik. Penularannya tersebut dapat disebabkan lantaran penggunaan jarum suntik yang telah terkontaminasi darah dari pengidap penyakit HIV. Selain itu, menggunakan jarum suntik bersama-sama atau menggunakan jarum suntik bekas dapat meningkatkan risiko tertular penyakit HIV.

Nyatanya, virus HIV di dalam jarum dapat hidup selama 42 hari setelah kontak pertama kali, dan tergantung pada suhu dan faktor lainnya. Untuk mengatasinya, pastikan untuk selalu minta peralatan seperti jarum atau alat kesehatan lainnya yang masih dalam kemasan baru tersegel.

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

2. Berhubungan Seks

Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seksual. Hal ini dapat terjadi pada hubungan pria dan wanita maupun hubungan sesama jenis melalui aktivitas seksual dengan pasangan yang telah mengidap HIV.

Selain itu seseorang yang suka berganti-ganti pasangan seksual juga lebih berisiko untuk terkena HIV. Untuk mencegah penularannya, gunakan kondom dan pastikan untuk tidak bergonta-ganti pasangan.

3. Transfusi Darah

(credit: freepik)

Cara penularan HIV selanjutnya yaitu bisa melalui darah. Darah menjadi salah satu media yang dapat menularkan virus HIV. Virus tersebut dapat menular ketika seseorang mendapat donor darah dari penderita HIV.

Meski demikian, seiring berkembangnya teknologi, risiko penularan HIV melalui transfusi darah sudah jarang terjadi lantaran sudah melakukan pengujian yang layak sehingga berisiko rendah tertular HIV.

4. Melalui Kehamilan, Persalinan, dan Menyusui

Selanjutnya, cara penularan HIV juga dapat terjadi pada ibu hamil, saat proses persalinan, hingga menyusui. Ibu yang terkena virus HIV dapat menularkan HIV pada bayi yang dikandungnya. Selain itu, saat persalinan maupun menyusui bayinya juga dapat menularkan virus HIV pada bayi tersebut.

Oleh sebab itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan pengobatan HIV selama kehamilan, guna menurunkan risiko penularan HIV pada bayi.

5. Melalui Sulam Alis, Tato, Sulam Bibir

(credit: freepik)

Tren sulam alis, tato, dan sulam bibir ini ternyata dapat menjadi cara penularan HIV. Hal ini bisa terjadi jika dilakukan oleh pegawai yang tidak berpengalaman dan tidak menggunakan peralatan steril. Hal ini juga bisa menyebabkan penularan lantaran prosedur sulam atau tato wajah ini melibatkan pengirisan kulit terbuka.

Oleh sebab itu, jika kalian akan melakukan sulam alis, tato,maupun sulam bibir, pastikan jika peralatan yang digunakan steril dan menggunakan jarum yang sekali pakai.

6. Melalui Donor Darah

Seperti yang kita tahu jika HIV bisa menular melalui darah, hal tersebut tentu bisa menularkan HIV melalui donor darah. hal ini bisa terjadi lantaran tak semua orang menyadari betul bahwa dirinya terjangkit HIV dan memutuskan untuk ikut donor. Jika seseorang yang positif HIV menyumbangkan darah, maka penerima donor kemungkinan juga akan akan terkena infeksi HIV.

7. Cangkok Organ

(credit: freepik)

Sama halnya dengan donor darah, cangkok organ pun salah satu cara penularan HIV yang perlu kalian ketahui. Akibatnya, mencangkok organ demi menolong sesama, justru memungkinkan penerima akan terinfeksi virus HIV.

Maka dari itu, untuk mencegah penularan HIV dan infeksi darah lainnya, petugas donor biasanya akan menguji setiap sumbangan produk darah untuk virus seperti HIV sebelum diberikan pada orang yang membutuhkan.

8. Melalui Seseorang yang Bekerja di Rumah Sakit

Petugas kesehatan di rumah sakit, Puskesmas, atau klinik menjadi salah satu kelompok orang yang rentan terkena berbagai macam penyakit, mulai dari hepatitis sampai HIV. Selain itu, petugas kesehatan juga akan sering mengalami kontak langsung dengan darah dari pasien yang positif HIV melalui luka terbuka. Untuk mengatasinya, petugas kesehatan selalu menggunakan alat pelindung diri yang lengkap ketika bertugas dan berhati-hati dalam menangani benda-benda tajam dan bekas darah.

Itulah sederet cara penularan HIV yang perlu kalian ketahui. Untuk mencegahnya, ada baiknya untuk rutin menjalani tes HIV termasuk pasangan yang sudah resmi menikah sekalipun. Semoga bermanfaat.

Rekomendasi
Trending