Kenali Tanda Kamu Terjebak dalam Main Character Syndrome, Hindari Sikap Sok Penting!

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diperbarui: Diterbitkan:

Kenali Tanda Kamu Terjebak dalam Main Character Syndrome, Hindari Sikap Sok Penting!
Ilustrasi Cowo

Kapanlagi.com - Pernahkah Anda bertemu dengan seseorang yang selalu berusaha menjadi sorotan utama? Seperti bintang film yang tak pernah kehilangan panggung, mereka seolah-olah terjebak dalam peran karakter utama. Mungkin mereka mengalami apa yang disebut *main character syndrome*, sebuah fenomena yang menggambarkan orang-orang dengan sifat narsistik yang haus akan perhatian.

Menurut laporan dari Web MD, *main character syndrome* adalah cara pandang di mana seseorang merasa hidupnya adalah sebuah cerita atau film, dan mereka adalah bintangnya.

Istilah ini muncul dari dunia media sosial dan meskipun tidak diakui sebagai gangguan mental, sindrom ini memiliki kesamaan dengan beberapa kondisi kesehatan mental lainnya. Oleh karena itu, *main character syndrome* juga dikenal dengan istilah *main character energy* atau energi karakter utama.

Pada akhirnya, dalam pandangan mereka, orang-orang di sekitar hanyalah pendukung atau penentang dalam drama yang mereka jalani. Jadi, apakah Anda termasuk dalam kisah yang penuh warna ini, dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Senin (17/2/2025).

1. Penyebab Main Character Syndrome

Media sosial kini menjadi panggung megah bagi fenomena main character syndrome, di mana setiap orang seolah-olah berperan sebagai bintang utama dalam hidupnya sendiri.

Namun, perlu diingat, bahwa ketidaknyamanan dalam diri, seperti kecemasan, ketidakpastian, atau rendahnya harga diri, justru menjadi pemicu utama munculnya sindrom ini, bukan sekadar keberadaan media sosial.

Dengan akses yang mudah ke audiens global, platform-platform ini menciptakan ilusi bahwa kita selalu berada di sorotan, mendorong kita untuk menjadikan kehidupan sehari-hari sebagai sebuah pertunjukan.

Tak jarang, momen-momen indah dan glamor menjadi satu-satunya yang ditampilkan, sementara sisi lain dari kehidupan sering kali tersembunyi di balik layar.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Persepsi yang Berubah Pada Media Sosial

Menghabiskan waktu berlama-lama di media sosial bisa membuat kita kehilangan jejak realitas, lho! Tanpa kita sadari, kita sering kali terjebak dalam perbandingan dengan orang lain, seolah-olah hidup mereka sempurna dan lebih menarik.

Padahal, mereka pun merancang kehidupan mereka sendiri. Rasa kurang ini bisa mendorong kita untuk tampil lebih baik, bahkan membuat kita melihat setiap momen dalam hidup hanya dari sudut pandang "Instagrammable".

Tak jarang, kita malah lebih fokus pada bagaimana cara mengabadikan momen untuk audiens daring ketimbang menikmati pengalaman itu sendiri. Kecenderungan ini bisa meluas, memengaruhi cara kita menjalani kehidupan sehari-hari.

3. Gejala Main Character Syndrome

Sindrom karakter utama dapat memiliki sisi positif yang menarik, seperti memberikan dorongan motivasi bagi mereka yang merasa cemas atau tidak percaya diri.

Perasaan penting ini bisa membuat seseorang merasa tindakan mereka berarti, meskipun kenyataannya mungkin berbeda.

Dalam prosesnya, individu mungkin meromantisasi masalah, mengalami disonansi kognitif, dan menciptakan narasi dramatis dalam hidup mereka, seolah-olah mereka adalah penulis skenario dari kisah yang mereka jalani.

4. Tips Mengelola Main Character Syndrome

Menjadi karakter utama dalam hidup Anda sendiri memang bisa menimbulkan tantangan dalam hubungan dan keseharian. Namun, ada beberapa langkah praktis yang dapat membantu Anda menjaga energi tersebut agar tetap seimbang.

Pertama, tanyakan pada diri sendiri mengapa Anda merasa perlu berubah. Apakah Anda ingin menjadi pendengar yang lebih baik atau lebih aktif berbicara di tempat kerja?

Perubahan yang tulus untuk memperbaiki diri sangatlah berbeda dengan sekadar berusaha menarik perhatian orang lain.

Selanjutnya, lakukan refleksi terhadap perilaku Anda apakah tindakan Anda benar-benar mencerminkan nilai dan keyakinan yang Anda anut, ataukah Anda hanya mengenakan topeng?

Dengan memahami motivasi di balik perubahan dan memilih perilaku yang autentik, Anda bisa menjalani hidup dengan lebih bermakna dan harmonis.

5. Bicaralah dengan Terapis

Apakah Anda merasa energi karakter utama Anda terlalu mendominasi hidup sehari-hari hingga mengganggu hubungan dengan orang-orang terdekat? Jika iya, mungkin saatnya untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental berlisensi.

Jangan ragu untuk bertanya kepada dokter atau orang-orang terkasih tentang rekomendasi yang tepat. Selain itu, penting untuk menyadari bahwa sikap Anda bisa saja membuat teman, keluarga, atau orang tercinta merasa diabaikan.

Luangkan waktu untuk berbicara secara terbuka dengan mereka, agar Anda bisa memahami perubahan yang perlu dilakukan. Dan ingat, jangan biarkan keinginan untuk bersinar menghalangi Anda menjadi teman yang baik.

Terkadang, saatnya untuk mundur dan memberi ruang bagi orang lain untuk berbagi kebahagiaan atau kesedihan mereka.

Sebelum mengambil alih sorotan, tanyakan pada diri sendiri: Apakah saya sudah cukup memberi perhatian pada momen-momen penting mereka?

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/rao)

Rekomendasi
Trending