1. Jangan Membatasi Anggaran dan Mencoba Mengubahnya Sekaligus

Meskipun memiliki anggaran yang terperinci dapat membantu Anda tetap fokus pada tujuan keuangan, terlalu banyak membatasi diri justru bisa menjadi jebakan yang membuat Anda cepat merasa lelah, kata Woroch.

Mengubah semua kebiasaan belanja dalam sekejap adalah tantangan yang sulit dipertahankan.

Sebaiknya, mulailah dengan melakukan perubahan kecil yang dapat dijadikan rutinitas, dan pastikan untuk menyisihkan ruang dalam anggaran untuk pengeluaran yang berarti, seperti makan malam bersama teman atau pasangan.

Selain itu, cobalah untuk memotong pengeluaran yang tidak perlu, seperti membatalkan langganan yang tidak terpakai dan mengurangi penggunaan gadget untuk menekan tagihan listrik.

2. Waspadai Metode Pembayaran yang Mudah

Di era serba cepat, pengeluaran uang menjadi sangat mudah, seperti yang diungkapkan oleh Anne Lester dalam bukunya "Your Best Financial Life". Kemudahan ini seringkali mengakibatkan pengeluaran yang tidak terencana.

Untuk menghindarinya, Lester menyarankan agar kita memperlambat langkah dan membuat setiap pengeluaran menjadi keputusan yang bijak.

Salah satu triknya adalah dengan membuat daftar belanja sebelum berbelanja, baik secara fisik maupun daring, serta menyisihkan waktu seminggu sekali untuk berbelanja online.

Kita perlu mempertanyakan kebutuhan dan kegunaan barang yang akan dibeli, sehingga dapat merenungkan setiap pembelian dan menggunakan uang dengan bijak.

3. Cek Pembelian Kecil pada Tagihan Kartu Kredit

Saat memeriksa laporan kartu kredit, kita sering kali terjebak fokus pada tagihan besar yang mencolok. Namun, jangan sepelekan item-item kecil yang muncul!

"Tidak semua penipuan itu berupa belanja mewah dengan angka fantastis," ungkap Sara Rathner, pakar keuangan dari NerdWallet.

Seringkali, pencuri mencoba peruntungan dengan melakukan pembelian kecil-kecil yang mudah terabaikan. Jika kita tidak waspada, bisa jadi tagihan penipuan yang lebih besar akan menyusul.

Oleh karena itu, Rathner merekomendasikan untuk rutin memeriksa laporan kartu kredit setiap bulan dan segera laporkan ke perusahaan kartu kredit jika menemukan transaksi yang mencurigakan, bahkan jika nilainya hanya beberapa rupiah.

4. Tidak ada Pendekatan yang Bisa Ditiru Semua

Keuangan pribadi mencerminkan nilai dan kondisi hidup masing-masing individu. Kara Stevens menekankan pentingnya memahami prioritas yang berbeda untuk menemukan alat yang tepat dalam mencapai tujuan.

Patrick Yono menyarankan agar kamu memetakan apa yang penting bagi dirimu, seperti rumah impian atau keseimbangan kerja-hidup, untuk merancang strategi pendapatan dan investasi yang sesuai.

Fleksibilitas dan keterbukaan terhadap perubahan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun kondisi global, sangat penting.

Rathner menambahkan bahwa tidak perlu tertekan mengikuti semua "aturan" keuangan yang utama adalah kemampuan untuk beradaptasi dan mengubah rencana sesuai kebutuhan.

5. Investasi pada Kualitas untuk Menghemat Uang

"Produk murah yang berkualitas rendah sebenarnya bisa menjadi investasi terburuk Anda, karena dalam jangka panjang, Anda justru akan mengeluarkan lebih banyak uang untuk mengganti barang-barang yang cepat rusak," ungkap Andrea Woroch, seorang pakar keuangan konsumen.

Ia menyarankan agar kita fokus pada kualitas dan tidak ragu untuk mengeluarkan sedikit lebih banyak, asalkan barang tersebut tahan lama. Woroch juga merekomendasikan untuk berburu barang-barang berkualitas dengan berbelanja di toko barang bekas bermerek.

Untuk barang-barang mahal, manfaatkan momen penjualan eceran dan jangan ragu untuk membeli barang musiman di akhir musim. Jadi, jangan merasa bersalah jika Anda memilih untuk membeli barang yang sedikit lebih mahal. Ingat, kualitas sering kali sebanding dengan harga, dan itu bisa menghemat uang Anda dalam jangka panjang!