5 Karakter Anak Usia Dini

5 Karakter Anak Usia Dini
Ilustrasi anak usia dini. (Foto: Freepik)

Kapanlagi.com - Usia dini merupakan tahap pertumbuhan yang memiliki peran signifikan dalam perkembangan individu. Pada fase ini, anak-anak mengalami pertumbuhan yang pesat, baik dari segi fisik maupun kognitif, yang menjadi dasar pembentukan karakter mereka di masa mendatang.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 Pasal 28 ayat 1 menetapkan rentang usia anak usia dini antara 0 hingga 6 tahun. Anak-anak dalam periode ini sering menunjukkan keunikan dalam cara mereka mengartikan dan merespon lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai ciri-ciri dan kebutuhan anak usia dini menjadi sangat penting bagi orang tua dan pengasuh agar dapat memberikan dukungan yang optimal.

Modul Hakikat Anak Usia Dini yang disusun oleh Dr. Sri Tatminingsih, M.Pd., dan Iin Cintasih, S.Pd., M.Pd., menjelaskan beberapa karakteristik anak usia dini, sebagaimana dirangkum pada hari Kamis (7/12/2023).

1. Unik

Foto: Freepik

Setiap anak memperlihatkan keunikan yang mencolok satu sama lain. Setiap individu membawa bawaan, ciri khas, minat, kesukaan, dan latar belakang yang berbeda-beda, menjadi faktor-faktor penentu keunikan masing-masing anak.

Meskipun terdapat pola perkembangan umum yang dapat diamati dalam proses tumbuh kembang anak, namun pola perkembangan dan pembelajaran setiap anak tetap bersifat unik dan tidak dapat disamakan dengan anak lainnya.

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

2. Egosentris

Foto: Freepik

Sebagian besar, anak-anak memiliki sifat egosentris. Mereka cenderung bersikap egois dan hanya memperhatikan kepentingan pribadi mereka. Pada fase usia dini, anak-anak melihat segala sesuatu dari sudut pandang mereka sendiri, didasarkan pada pemahaman yang terbatas. Selain itu, mereka juga cenderung menafsirkan bahwa semua benda atau hal yang mereka inginkan adalah milik mereka.

3. Aktif dan Penuh Energi

Foto: Freepik

Pada masa usia dini, anak sering digambarkan sebagai individu yang sepertinya tak pernah berhenti bergerak, kecuali saat tertidur. Anak-anak pada fase ini memiliki kecenderungan untuk terus mencoba dan menjalankan berbagai aktivitas tanpa merasa lelah, terutama ketika mereka menemukan kegiatan baru yang dianggap seru dan menarik.

4. Rasa Ingin Tahu yang Tinggi

Foto: Freepik

Anak-anak sering kali mengajukan pertanyaan kepada orang tua tanpa henti, menunjukkan tingkat rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Pada tahap usia dini, mereka menemui berbagai hal baru di sekitar mereka, yang memicu peningkatan keingintahuan terhadap segala sesuatu yang menarik perhatian mereka.

Rasa ingin tahu anak tersebut memiliki dampak positif, karena memberikan mereka kesempatan untuk memperoleh pengetahuan baru. Selain itu, tingkat keingintahuan yang dimiliki anak juga dapat merangsang perkembangan kognitif mereka. Semakin banyak hal yang mereka ingin tahu, semakin besar pula kemampuan berpikir mereka.

5. Ceroboh

Foto: Freepik

Anak usia dini memiliki kecenderungan untuk bertindak secara spontan dan ceroboh. Mereka tidak mempertimbangkan potensi bahaya dari tindakan mereka dan cenderung melaksanakan apa pun yang mereka inginkan tanpa memikirkan konsekuensi yang mungkin timbul.

Meskipun tindakan tersebut dapat membahayakan mereka, anak-anak pada usia ini seringkali belum memiliki kesadaran penuh terhadap risiko yang terkait dengan perilaku mereka.

6. Bagaimana Cara Membentuk Karakter Anak Usia Dini?

Untuk membentuk karakter anak usia dini, orang tua dapat memperkenalkan pendidikan keagamaan sebagai salah satu aspek yang penting. Selain itu, penting bagi orang tua untuk bersikap tegas dan tidak memanjakan anak ketika mereka melakukan kesalahan, sehingga anak dapat memahami batasan dan norma-norma yang berlaku. Pendekatan ini membantu membentuk sikap, nilai, dan kedisiplinan pada anak sejak dini.

7. Siapa yang Memiliki Peran dalam Pembentukan Karakter Anak Usia Dini?

Selain keluarga dan lingkungan sosial sekitarnya, sekolah memainkan peran penting dalam membentuk karakter anak usia dini. Sekolah menjadi salah satu faktor yang berkontribusi dalam membentuk nilai-nilai, keterampilan sosial, dan perkembangan pribadi anak pada tahap awal perkembangannya.

8. Apa yang Mempengaruhi Karakter Anak?

Faktor yang memiliki dampak paling signifikan dalam pembentukan karakter anak adalah peran orang tua. Selain dari itu, karakter anak juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, pendidikan yang diterima, dan tekanan emosional yang mungkin dialami.

(Ramai kabar perceraian dengan Raisa, Hamish Daud sebut tudingan selingkuh itu fitnah.)

(kpl/kaq)

Rekomendasi
Trending