4 Fakta Menarik tentang Kucing dalam Islam yang Wajib Kamu Ketahui!
Diperbarui: Diterbitkan:

Ilustrasi Kucing
Kapanlagi.com - Kucing, si hewan berbulu yang selalu berhasil mencuri hati manusia, telah menjadi teman setia kita sejak zaman purba. Dalam Islam, kucing bukan sekadar hewan peliharaan biasa; mereka memiliki tempat istimewa yang diabadikan dalam berbagai riwayat dan kisah hidup Rasulullah SAW.
Sikap penuh kasih terhadap kucing mencerminkan akhlak mulia seorang Muslim, sejalan dengan nilai-nilai agama yang mengajarkan cinta dan kepedulian terhadap semua makhluk ciptaan Allah.
Tak hanya dikenal karena kelucuan dan daya tariknya, kucing juga memiliki sejarah yang kaya dalam peradaban Islam. Mereka bukan hanya sekadar sahabat, tetapi juga simbol kebersihan dan kesucian, sebagaimana yang tercantum dalam berbagai hadits. Inilah yang membuat kucing memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan hewan peliharaan lainnya.
Siapa yang tidak mengenal Abu Hurairah, sahabat Rasulullah yang dijuluki "bapak kucing"? Kisahnya menjadi bukti nyata bagaimana kucing dihormati dalam ajaran Islam. Bahkan, Rasulullah SAW sendiri menunjukkan kasih sayang yang luar biasa kepada makhluk berbulu ini.
Advertisement
Tapi, tunggu dulu! Apakah hanya itu saja? Dalam artikel kali ini, kita akan menggali lebih dalam beberapa fakta menarik tentang kucing dari perspektif Islam. Siap untuk menyelami dunia kucing yang penuh keajaiban? Yuk, simak selengkapnya.
1. Kucing sebagai Hewan Kesayangan Nabi
Nabi Muhammad SAW bukan hanya dikenal sebagai sosok yang penuh kasih kepada umat manusia, tetapi juga memiliki cinta yang mendalam terhadap hewan, terutama kucing kesayangannya, Muezza.
Dalam berbagai hadits, terungkap betapa perhatian dan kasih sayang Nabi terhadap Muezza begitu luar biasa beliau bahkan rela menghentikan wudhu agar kucingnya bisa menikmati air dari bejana beliau.
Tindakan ini bukan sekadar menunjukkan cinta, tetapi juga menegaskan pentingnya memperlakukan semua makhluk hidup dengan baik dalam ajaran Islam.
Kucing, bagi Nabi, bukan hanya sekadar hewan peliharaan, melainkan sahabat yang layak dihormati.
Dari sini, kita diajarkan bahwa kasih sayang terhadap hewan adalah bagian integral dari iman kita.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Kesucian Kucing dalam Islam
Dalam berbagai riwayat, kucing dipandang sebagai makhluk yang memiliki kesucian tersendiri. Tubuhnya, keringatnya, sisa makanannya, bahkan air liurnya, tidak dianggap najis.
Menariknya, ada yang berpendapat bahwa air liur kucing justru memiliki sifat pembersih! Pandangan positif ini mencerminkan betapa Islam menghargai kebersihan dan kesucian hewan berbulu ini.
Dengan mengetahui bahwa kucing bukanlah najis, kita bisa menjalani ibadah dengan lebih tenang, terutama bagi para pencinta kucing yang memeliharanya di rumah.
Hadits Bukhari pun menegaskan hal ini, sehingga kita tidak perlu merasa khawatir tentang kesucian saat berinteraksi dengan sahabat berbulu ini.
Advertisement
3. Larangan Menyakiti Kucing
Dalam ajaran Islam, perlakuan baik terhadap hewan, terutama kucing, diangkat sebagai nilai yang sangat mulia.
Larangan tegas untuk menyakiti atau membunuh kucing mencerminkan betapa besarnya perhatian Islam terhadap kesejahteraan makhluk hidup.
Menyayangi dan merawat kucing bukan hanya sekadar tindakan baik, melainkan juga cerminan karakter dan akhlak seseorang.
Dengan merawat hewan peliharaan kita, kita tidak hanya mengekspresikan kasih sayang yang diajarkan dalam Islam, tetapi juga meneguhkan komitmen kita untuk hidup dalam harmoni dengan semua ciptaan-Nya.
4. Keutamaan Memelihara Kucing
Merawat kucing dengan kasih, seperti dicontohkan Nabi Muhammad SAW terhadap Muezza, adalah tindakan mulia dalam Islam yang mencerminkan cinta terhadap semua makhluk Allah SWT.
Kucing yang dirawat dengan baik tidak hanya membawa kebahagiaan, tetapi juga mendatangkan pahala bagi pemiliknya.
Setiap tindakan baik, seperti memberi makan dan menjaga kesehatan kucing, mendapatkan ganjaran dari Allah SWT.
Kucing, sebagai hewan kesayangan Nabi, menjadi simbol kasih sayang dan perlakuan baik terhadap hewan, mengingatkan kita untuk menghargai mereka dan menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan.
Kasih sayang kita seharusnya tidak hanya terbatas pada kucing, tetapi juga meluas kepada semua makhluk hidup, sesuai ajaran Islam yang menekankan sikap baik terhadap ciptaan Allah SWT.
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
(kpl/rao)
M Rizal Ahba Ohorella
Advertisement