Festival Crossborder Aruk 2019 Banjir Berkah untuk Pedagang Daerah

Penulis: Wuri Anggarini

Diperbarui: Diterbitkan:

Festival Crossborder Aruk 2019 Banjir Berkah untuk Pedagang Daerah ©Kemenpar

Kapanlagi.com - Ada yang menarik dari gelaran Festival Crossborder Aruk 2019 yang diselenggarakan pada Sabtu (30/3) lalu. Kehadiran bintang dangdut top tanah air yaitu Juwita Bahar dan Tika Zeins jelas memikat pengunjung yang datang. Antusiasme masyarakat yang tinggi juga dibuktikan dari venue yang banjir pengunjung. Lalu, seperti apa keseruannya?

Pada edisi kali ini, acara yang digelar di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk dibanjiri pengunjung sejak pagi. Masyarakat yang hadir terlihat antusias dengan bazaar dan beragam pameran yang diselenggarakan lewat event tersebut. Bahkan, festival ini juga turut membawa berkah buat para pedagang daerah karena banyaknya wisatawan yang datang.

“Kami sangat menantikan Festival Crossborder Aruk 2019. Sebab, beragam agenda Kemenpar di Aruk selalu bisa menghadirkan banyak pengunjung. Kehadiran pengunjung memberikan pengaruh besar. Pendapatan saya naik.Jumlahnya sangat besar,” ungkap Penjual Minuman Natalius Nando, Sabtu (30/3).

Posisi venue Festival Crossborder Aruk 2019 sangat strategis. Sebab, berada di sekitar Lapangan Pasar Aruk. Mengacu edisi pertama event ini, Natalius mengaku omset penjualannya bisa naik 10 kali lipat. Dalam sehari, total transaksinya mencapai Rp1 Juta per hari. Padahal, pada hari normal rata-rata inkamnya hanya berada di kisaran angka Rp100 Ribu.

“Kami tentu gembira. Semoga Kemenpar lebih sering membuat event seperti ini di PLBN Aruk,” ujar Natalius.

Selain Natalius, berkah serupa juga ikut dirasakan Yogi Adrian yang membuka gerai makanan. Yogi mendapatkan pendapatan sekitar Rp4 Juta. Jumlah itu melonjak signifikan karena dalam keseharian rata-rata omsetnya hanya Rp1 Juta sehari. Pendapatan ini tidak lepas dari kehadiran wisatawan Malaysia.

“Saya datang langsung dari Serawak. Saya tidak menginap di Aruk, tapi langsung kembali. Selama di sini, saya beli makan dan minum. Selain enak, harga kuliner di Aruk ini sangat murah,” tutur Wisatawan Malaysia Mohammad Rasyid.

Hanya beberapa jam di Aruk, Rasyid membelanjakan uangnya sekitar MYR85,6. Angka spendingnya setara Rp300 Ribu dengan asumsi kurs MYR1 = Rp3.505. Memiliki potensi transaksi yang menggiurkan, para pedagang bersiap dengan stok produk menarik. Beragam barang dagangan didatangkan langsung dari Pontianak, meski beberapa item diambil dari Kota Sambas.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Adella Raung mengatakan, Festival Crossborder Aruk 2019 luar biasa karena menggerakan ekonomi.

“FC-Aruk 2019 sangat luar biasa. Selain menariknya konten, efek positif yang dihadirkan sangat besar. Impact ekonominya langsung dinikmati oleh masyarakat di perbatasan Aruk. Kondisi positif ini sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo. Sebab, pariwisata harus menghidupkan ekonomi di wilayah perbatasan,” kata Adella.

Digelar 2 hari, pendapatan masyarakat Aruk pun diprediksi semakin positif. Sebab, wisatawan asal Malaysia juga punya profil menjanjikan. Wisatawan Negeri Jiran rata-rata punya kemampuan spending USD139,01 per hari.

“Rapor ekonomi masyarakat otomatis akan besar. Cakupan lininya semakin lebar. Jumlah wisman yang masuk akan terus bertambah, apalagi besok ada Juwita Bahar,” tegas Adella.

Edisi pertama Festival Crossborder Aruk 2019 digelar 23-24 Februari. Event ini mampu menarik 4.154 wisman. Mereka menyeberang dari Serawak, Malaysia, melalui PLBN Aruk.

Kabid Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono menjelaskan, animo besar selalu diberikan publik Negeri Jiran.

“Kami tentu gembira karena ada input ekonomi positif bagi masyarakat di perbatasan. Kenaikannya itu sangat besar. Hal ini memang sejalan dengan besarnya arus masuk wisatawan dari Malaysia. Kami selalu optimistis, event kali ini juga akan sukses besar. Artinya, potensi inkam yang diterima masyarakat akan lebih besar lagi,” jelas Sapto.

Menggerakan ekonomi dan menjadi sentra ekonomi, apresiasi diberikan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar menerangkan, masyarakat harus memanfaatkan momen Festival Crossborder Aruk 2019.

“Pariwisata selalu memberikan pendapatan besar. Ekonomi bergerak lebih cepat. Festival Crossborder Aruk 2019 ini harus dimanfaatkan masyarakat. Sebab, ini ladang bisnis menjanjikan,” tutup Menpar.

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

(adv/wri)

Editor:

Wuri Anggarini

Rekomendasi
Trending