Damai Sekali, Salat Idul Fitri di Malang Gunakan Halaman Gereja Kayutangan - Bukti Toleransi dan Kedamaian!

Damai Sekali, Salat Idul Fitri di Malang Gunakan Halaman Gereja Kayutangan - Bukti Toleransi dan Kedamaian!
Credit: Darmadi Sasongko

Kapanlagi.com - Salat Idul Fitri, 1 Syawal 1444 H di Kota Malang menggunakan Halaman Gereja Hati Kudus Kayutangan. Jamaah Masjid Agung Jamik meluber hingga menempati halaman Gereja Kayutangan, Jalan Basuki Rachmat.

Ribuan jamaah memenuhi masjid, Alun-Alun Merdeka dan Jalan Basuki Rahmat atau Kayutangan. Mereka membeber alas di sepanjang jalan yang dibawa dari rumah masing-masing.

Jamaah juga memenuhi halaman gereja, baik sisi barat maupun  sisi utara, termasuk juga jalan dan trotoar Zona 3 Kawasan Kayutangan Heritage.

1. Tunjukkan Sikap Simpatik Besar

Credit: Darmadi Sasongko

Ibadah salat dimulai pukul 06.00 WIB dan dilanjutkan  khotbah Idul Fitri . Bertindak sebagai imam dan khatib,  KH Nur Hasanuddin, Pengasuh Ponpes Darussa'adah Al Islami Gubuklakah, Poncokusumo, Malang. Pimpinan Daerah Kota Malang, Wali Kota Malang Drs H Sutiaji juga melaksanakan salat Idul Fitri di masjid ikon Kota Malang tersebut.

Sementara itu, aksi simpatik ditunjukkan oleh Pengurus Gereja dan Warga Katolik di Paroki Hati Kudus Yesus, Kayutangan Malang. Mereka menyambut dan membagikan alas kepada para jamaah yang membutuhkan.

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

2. Siapkan Koran dan Tikar

Credit: Darmadi Sasongko

Para suster dan frater dengan pakaian khususnya, menyiapkan koran dan tikar kepada jamaah. Beberapa dari mereka berdiri berjajar mempersilakan para jamaah yang tengah mencari tempat. Tampak para frater secara bersama-sama membantu membuka tikar untuk persiapan salat jamaah.

"Kalau kapasitasnya mungkin antara 600 sampai 1000 jamaah bisa, karena ini kan agak umpel-umpelan (berdesakan)," kata Romo Paulus Teguh, O. Carm, perwakilan Gereja Hati Kudus Kayutangan Malang, Sabtu (22/4).

3. Ternyata Tradisi Ini Sudah Berlangsung Lama

Kapanlagi.com/Darmadi Sosongko

Romo Teguh menyampaikan bahwa penyediaan halaman gereja untuk salat Idul Fitri sudah berlangsung sejak lama dari tahun ke tahun. Namun budaya itu semakin didukung oleh penyediaan sarana dan penyambutan para jamaah.

"Sebenarnya sudah lama, tetapi kita memberikan waktu yang pasti, kita menyediakan tempat dan lain sebagainya sejak dua tahun lalu," tambahnya.

"Inilah yang kita maksud bertoleransi. Kita punya lahan yang cukup luas, dan kami memberikan tempat bagi umat Muslim," tegasnya.

4. Bukti Toleransi yang Kuat

Credit: Darmadi Sasongko

Romo Tegus juga menyampaikan, selama kegiatan melibatkan para suster dan frater, para calon romo agar mereka terdidik untuk bersaudara dengan umat lain.
"Ini yang harus kami tanamkan juga," tambah Romo Paulus.

Usai salat Idul Fitri dan khotbah digelar, Romo bersama suster dan frater berdiri berjajar di sisi pagar. Mereka memberi ucapan selamat dengan berjabat tangan dengan umat muslim yang telah menjalankan ibadah. Tampa beberapa jamaah mengajaknya berpelukkan dan foto selfie.

"Matur suwun sudah dipinjami tempat," kata seorang perempuan paruh baya sambil menundukkan tubuhnya.

(Ramai kabar perceraian dengan Raisa, Hamish Daud sebut tudingan selingkuh itu fitnah.)

Rekomendasi
Trending