Cita Tenun Indonesia, Penjaga Warisan Tenun yang Tak Pernah Lelah Menginspirasi

Penulis: Febi Anindyakirana

Diperbarui: Diterbitkan:

Cita Tenun Indonesia, Penjaga Warisan Tenun yang Tak Pernah Lelah Menginspirasi
instagram.com/citatenunindonesia

Kapanlagi.com - Keindahan Indonesia tak hanya tercermin dari lanskap alamnya, tapi juga dari kekayaan budayanya, terutama wastra Nusantara yang begitu beragam. Salah satu warisan yang paling mengakar adalah kain tenun, hasil tangan para perajin dari Aceh hingga Papua, dengan setiap daerah membawa cerita, teknik, dan motifnya sendiri.

Namun, di tengah gempuran industri modern dan tren busana cepat, tenun tradisional sempat terpinggirkan. Di sinilah Cita Tenun Indonesia (CTI) hadir sebagai garda depan pelestarian.

1. Konsisten Bangun Ekosistem Tenun selama 17 Tahun

Didirikan pada 28 Agustus 2008 oleh para perempuan pecinta tenun, CTI bukan sekadar komunitas, melainkan organisasi nirlaba yang serius membangun ekosistem tenun berkelanjutan, khususnya dari hulu hingga hilir.

Selama 17 tahun terakhir, CTI telah membina 28 sentra tenun di 14 provinsi di Indonesia. Tak hanya memberdayakan perajin, CTI juga menggandeng desainer, institusi pendidikan, dan mitra internasional untuk membawa tenun ke panggung global. Salah satu langkah pentingnya adalah membentuk desa-desa tenun dan merancang program pelatihan agar motif-motif langka tidak punah begitu saja.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Berawal dari Kecintaan Terhadap Tenun

Sekretaris Jenderal CTI, Intan Fauzi, menyebut bahwa inisiatif ini berawal dari kecintaan para kolektor tenun yang ingin melihat perajin tetap eksis dan sejahtera.

"(CTI) bermula dari para kolektor dari berbagai daerah. Pada saat itu, kami bermaksud untuk menjadikan perajin tenun itu tetap eksis, lebih sejahtera. Itu yang menjadi tujuan awal," ungkap Sekretaris Jenderal CTI Intan Fauzi.

Kini, berkat kerja konsisten dan kolaboratif, perajin tenun di Indonesia telah memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi, yang memperkuat status mereka sebagai pelaku ekonomi kreatif.

3. Aktif Ikut Pameran Dalam Maupun Luar Negeri

CTI juga aktif mengikuti dan menggelar pameran dalam maupun luar negeri, serta berperan besar dalam promosi tenun berkelanjutan melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk EU HIVOS pada 2013-2017. Dengan misi kuat dan kerja nyata, CTI berhasil menjadikan tenun bukan hanya sebagai pusaka, tapi sebagai bagian penting dalam fashion modern yang dicintai lintas generasi.

4. Penghargaan Penggerak Wastra Nusantara untuk CTI

Atas dedikasinya, Cita Tenun Indonesia dianugerahi Penghargaan Penggerak Wastra Nusantara dalam gelaran Parade Wastra Nusantara 2025. Sebuah pengakuan layak atas peran mereka menjaga napas tradisi di tengah dunia yang terus berubah.

5. Parade Wastra Nusantara 2025

Jadi KLovers, jangan lewatkan Parade Wastra Nusantara 2025 yang akan digelar pada 8-10 Agustus 2025 di Kota Kasablanka, Jakarta. Info selengkapnya tersedia di paradewastranusantara.co.id dan media sosial resmi Fimela.com.

Parade ini didukung oleh PT Pertamina (Persero), Bank BRI, Permodalan Nasional Madani, Pemprov Kalimantan Selatan, Pemkot Tarakan, dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/fbi)

Rekomendasi
Trending